• beginilah kisah nyi roro kidul dan soekarno

     

    beginilah kisah nyi roro kidul dan soekarno

    Apa yang ada dibenak sobat energi saat liburan atau berlibur di pantai selatan? Tentunya, yang pertama terlintas dibenak sobat energi pasti ratu memerintah pantai selatan dengan selganh atributnya bukan?

     

    Sebagai ratu yang merajai pantai dan lautan selatan, Kanjeng Nyi Roro Kidul telah kembali ditelinga masyarakat Nusantara. Namanya seperti itu tersohor dan mengumandang dari ujung utara selain di ujung selatan.

     

    Eksistensi Nyi Roro Kidul seakan tak pernah ada habis-habisnya. Mulai dari jaman dulu sampai jaman dulu kembangnya cebong dan kampret saat ini, sosoknya masih hidup dan menempel ditengah-tengah masyarakat.

     

    Memang tak ada habisnya kita membahas asal usul nyi roro kidul, mulai dari  asal usul nyi roro kidul menurut islam  sampai menurut primbon jawa kuno.

     

    Hal itu tak mengherankan memang, karena Nyi Roro Kidul memiliki segudang kisah yang menarik untuk perbincangkan di kalangan khayalak yang tak ada matinya.

     

    Alangkah tak, sosok Nyi Roro Kidul hingga saat ini masih menjadi bahan perdebatkan. Dari yang bergelar S3 hingga tak ada gelar berpolemik ke eksistensi Ratu cantik Penguasa Lautan selatan ini.

     

    Ada yang menghargaiini, Nyi Roro kidul itu nyata, tak ada yang percaya, legenda tutur juga.

     

     

     

    Sastrawan besar dan terkemuka Indonesia, Pramoedya Ananta Toer ikut membuka bunyi terkait hal tersebut. Ia mengatakan bahwa Nyi Roro Kidul adalah tokoh rekaan pekerja seni kala itu.

     

    Tokoh ini dibuat untuk mengatasi kekalahan Mataran dari Belanda. Dengan membuat tokoh Nyi Roro Kidul, mereka seakan-akan tetap memiliki otoritas akan pantai selatan.

     

     Melainkan terlepas  berdebatan eksistensi Nyi Roro Kidul, ada satu cerita yang amat seperti itu mengundang rasa penasaran.

     

    Merupakan Kekerabatan Spesial antara Kanjeng Ratu Pantai selatan dengan Presiden Pertama Indonesia, Soekarno.

     

    Banyak buku dan artikel ilmiah bergenre sejarah yang mencoba membahas hubungan Soekarno dan Penguasa Laut Selatan itu.

     

    Lalu hubungan spesial seperti apa?

     

    Dari penelusuran regu energibangsa.id,  diketahui Presiden Soekarno pernah menjalankan pernikahan atau perkawinan secara gaib dengan sang ratu.

     

    Dari sebagian sumber yang ditelesuri regu energibangsa.id, Presiden pertama Indonesia ini pada sebagian kans kenergaraan berkali-kali mengawali sambutannya dengan cerita tentang sosok Ratu cantik itu.

     

     

     

    “Ratu Roro Kidul, ratu dari lautan selatan, ratu dari samudera yang dahulu bernama Samudera Hindia, melainkan kemudian kita rubah dengan nama Samudera Indonesia, saudara-saudara,” kata Soekarno, di Istana Merdeka , Jakarta, saat melantik R.E Martadinata sebagai kepala Staf Angkatan Laut Indonesia, 17 Juli 1959.

     

    Ia melanjutkan kembali kisahnya bahwa sejak zaman lampau, apalagi sejak zaman mataram islam, ada kebiasaan yang mengatakan bahwa raja hanyala dapat menjadi raja besar yang kuat, pimpinan hanyalah dapat menjadi pimpinan yang kuat, apabila beristerikan Ratu Pantai Selatan.

     

    Sang Proklamator ini kembali membuka sambutan dengan menyeritakan sosok Nyi Roro Kidul saat Musyarawah Nasional Maritim, 23 September 1963.

     

    Kata Bung Karno kala itu, terserah ingin percaya atau tak. Melainkan bukan soal. Sekiranya nyata bahwa ini berisi satu symbol.

     

    “Kepercayaan ini berisi satu simbolik bahwa tak dapat seseorang raja, bahwa tak dapat sesuatu Negara di Indonesia ini menjadi kuat apabila tak dia punya raja kawin beristrikan Ratu Roro Kidul.”

     

    Simbolik itu sambung dia, berarti bahwa Negara Indonesia hanyalah dapat menjadi kuat apabila dia juga merajai Lautan.

     

     

     

    “Tidak Negara di Indonesia ingin menjadi kuat, sentosa, sejahtera, karenanya dia mesti kawi juga dengan laut. Bahwa bangsa Indonesia tak dapat menjadi bangsa kuat, tak dapat menjadi Negara kuat, apabila tak merajai samudera, apabila tak kembali menjadi bangsa maritime,” tandas soekarno.

     

    Sah sebatas itu saja, hal tersebut diperkuat dengan cerita para penduduk yang tinggal di Pantai Citepus, Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat.

     

    Dari penuturan mereka, pada zaman dahulu Soekarno acapkali datang berkunjung ke kampung tersebut.

     

    Lalu pada tahun 1960 dibangun Istana Presiden Republik Indonesia di wilayah itu. Persis di bibir Pantai Citepus. Namanya Pesanggrahan Tenjo Ia.

     

    Sepelesatan ketapel dari Istana Presiden, dibangun pula Samudera Beach Hotal dengan anggaran Rp 660 miliyar dari dana pampasan perang jepang.

     

    Hotel ini malah kedepannya melahirkan segudang cerita yang bertalian dengan Ratu Pantai Selatan dimana dainataranya sebagai gerbang kerjaan sang ratu dan tempat pertemuan antara Soekarno dengan Nyi Roro Kidul di kamar 308.

     

    Pernikahan antara Soekarno dan Nyi Roro Kidul juga tertulis dalam buku Dunia Batin 2 Macan Asia: Pengalaman-Pengalaman Spirtual Bung Karno dan Pak harto (2014).

     

    Di buku tersebut diceritakan bahwa kawin disimbolkan sebagai upaya Seokarno memperkuat bangsa Indonesia dari segi Maritim atau laut sebagaimana pada zaman Kerajaan Majapahit dahulu.

     

    Ia ingin kembali mengulang kebesaran Nusantara masa lalu dengan mencoba mengadopsi sistem ke kemaritiman majapahit adalah dengan kawin atau menikahi lautan.

     

    Artinya manusia Indonesia mesti menyadari bahwa mereka hidup di Negara maritim yang besar sehingga mesti berkolaborasi dengan laut apabila ingin jaya.

     

    Pernikahan Ghaib sendiri hakekatnya telah terjadi sejak masa lalu. Itu Kepercayaan Jawa, Raja Jawa adalah suami dari Penguasa Pantai Selatan .

     

    Pernikahan itu terjadi saat diadakan perjanjian antara Panembahan Senopati dengan Nyi Roro Kidul sebelum kerajaan Majapahit dibangun.

     

    Perjanjian itu terus berlanjut ke raja-raja berikutnya, diantaranya Sri Mangkunegaraan IX dari Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Sinuhun Pakubuwono XIII Pura Mangkenagaraan, hingga hingga kepada penguasa nusantara, Ir. Soekarno.

     

    Pernikahan yang dialamatkan itu tidak seperti lazimnya, ganti tersirat untuk mempertahankan pertahanan seperti saat Senopati membangun Kerajaan Mataram.

     

    Datang berbicara dengan Soekarno yang ingin dan mendukung Indonesia dari sisi maritim seperti zaman Majapahit saat bepergian kejayaan.

     

    Nah demikian lah kisah Pernikahan antara Soekarno dan Nyi Roro Kidul. saat ini hal yang masih menjadi kenyataan antara mitos tutur yang berkembang di masyarakat atau fakta sejarah.


    your comment


    Follow this section's article RSS flux
    Follow this section's comments RSS flux